Langsung ke konten utama

Hujan

Bagi sebagian orang, hujan adalah tentang kenangan. Pernah engga kamu duduk di dekat jendela sambil mendengarkan bunyi rintik hujan dan tiba-tiba teringat seseorang? Entah kenapa, hujan selalu membawa ingatan yang lama terkubur di sudut hati. Bukan karena ingin diingat, tapi karena hujan tahu, ada beberapa kenangan yang butuh dikeluarkan, walau hanya sebentar.

Namun, hujan juga tentang kehangatan. Ironis memang, karena saat hujan turun, udara menjadi dingin. Tapi justru di momen itu, secangkir teh hangat, selimut lembut, dan obrolan ringan dengan seseorang yang disayang terasa lebih berarti. Hujan mengajarkan bahwa kehangatan tidak selalu berasal dari matahari; terkadang, ia datang dari hal-hal kecil yang sederhana.

Ada yang bilang hujan itu romantis. Mungkin karena banyak kisah cinta berawal atau berakhir saat hujan turun. Berjalan di bawah hujan sambil berbagi payung, saling tertawa ketika baju basah karena tak sempat berteduh — hal-hal kecil seperti itu yang membuat hujan terasa istimewa. Bukan tentang kemewahan, tapi tentang kebersamaan.

Namun, hujan juga bisa menjadi lambang kesedihan. Bagi beberapa orang, bunyi hujan di atas genting terasa seperti irama yang menyakitkan. Mungkin karena ada perasaan yang belum tersampaikan, atau luka yang masih terasa. Hujan seolah mengerti bahwa tidak semua hal bisa disembuhkan dengan waktu. Kadang, hanya perlu menerima bahwa tidak apa-apa untuk merasa sedih.

Meski begitu, hujan juga membawa harapan. Setelah hujan reda, biasanya ada pelangi. Bukan hanya di langit, tapi juga dalam hidup kita. Hujan mengajarkan bahwa setelah badai, pasti ada ketenangan. Setelah kesedihan, pasti ada kebahagiaan. Hanya perlu bertahan sedikit lebih lama.

Ada sesuatu yang menenangkan tentang duduk di dalam ruangan saat hujan turun. Suara rintiknya terasa seperti lagu pengantar tidur. Mata perlahan-lahan tertutup, dan semua kekhawatiran terasa menghilang untuk sementara waktu. Hujan mengingatkan bahwa tidak apa-apa untuk beristirahat sejenak dari semua hiruk-pikuk kehidupan.

Bagi para petani, hujan adalah berkah. Ia membawa kehidupan, memberi makan bumi yang kering. Hujan menunjukkan bahwa dalam hidup, tidak semua yang tampak menyulitkan itu buruk. Terkadang, hanya perlu menunggu dan melihat hasilnya nanti.

Ada juga yang menyukai hujan karena ia memberi alasan untuk berdiam diri. Dalam dunia yang terus bergerak cepat, hujan memberi kesempatan untuk berhenti sejenak. Menyendiri dengan pikiran sendiri, merenung tentang hal-hal yang sering diabaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Cinta Untuk Calon Suami

Assalamualaikum, calon imam. Setahun yang lalu, tepat tanggal 1 November 2022 aku membuat tulisan yang berjudul ‘Dear, Future Husband’. Di tanggal yang sama namun tahun yang berbeda aku kembali menulis surat untuk kamu, yang akan menjadi imamku kelak. Kamu masih ingat, kan? Panggilan yang akan aku sebut padamu adalah Abang. Apa kabarnya Abang di sana? Setelah setahun aku membuat tulisan itu, ternyata kita masih belum Allah takdirkan untuk bertemu sekarang. Membuat diriku penasaran sekaligus bertanya-tanya dalam hati, “ Siapa yang akan menjadi imamku kelak ?”. Rasa penasaran itu semakin membesar, sehingga aku selalu bersholawat dan berdoa untuk kamu, semoga kamu selalu dalam keadaan baik dan Allah semakin cepat mempertemukan kita. Abang, selama setahun ini banyak sekali pengalaman yang telah aku lalui sebelum bersamamu. Aku bisa menyelesaikan sarjana di UPI. Seusai wisuda bulan Oktober, selama 2 bulan menganggur, aku merasa tekanan batin karena ada beberapa faktor yang tidak aka...

Bermuara

Di usia segini, banyak hal yang membuat berpikir lebih dalam. Masa depan terasa dekat, tetapi juga penuh dengan tanda tanya. Rasanya seperti berdiri di tepi pantai, melihat kapal yang siap berlayar, tapi masih ragu apakah benar ini waktu yang tepat untuk berangkat. Pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepala. Apakah perjalanan ini akan berjalan lancar? Apakah ada badai di tengah laut? Apakah kapal ini cukup kuat untuk menghadapi ombak? Kekhawatiran datang silih berganti, membuat langkah terasa berat. Dalam hidup, keputusan besar sering kali datang tanpa aba-aba. Kadang, ada rasa takut jika memilih jalan yang salah. Namun, tidak ada yang bisa memastikan mana yang benar dan mana yang tidak, kecuali dengan mencoba. Karena itu, sejak awal, lebih banyak menggunakan logika. Bukan berarti hati tidak berperan, tetapi jika terlalu terbawa perasaan, perjalanan bisa menjadi tidak menentu. Logika membantu melihat segala kemungkinan dengan lebih jelas dan menyiapkan rencana cadangan jika sesu...

Apakah Pendidikan Tinggi bagi Perempuan untuk Menyaingi Laki-laki?

Pendidikan adalah hak setiap individu, tanpa memandang gender, dan merupakan sarana untuk mengembangkan potensi, memperluas wawasan, serta memperoleh keterampilan yang berguna dalam kehidupan. Dengan pendidikan, perempuan dapat lebih mandiri dalam berpikir dan bertindak, serta memiliki kepercayaan diri yang lebih besar dalam menghadapi berbagai tantangan. Pendidikan tinggi bagi perempuan bukanlah sarana untuk menyaingi laki-laki, melainkan untuk memberdayakan diri dan memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat. Dalam era modern, perempuan memiliki hak yang sama untuk mengembangkan potensi intelektualnya, menggali ilmu pengetahuan, serta meningkatkan kualitas hidupnya. Pendidikan bukan hanya tentang mendapatkan gelar, tetapi juga tentang memperluas wawasan, membangun karakter, dan meningkatkan kemampuan dalam berbagai aspek kehidupan. Perempuan yang berpendidikan tinggi memiliki kesempatan lebih besar untuk mengambil keputusan yang bijak dalam kehidupan pribadi, keluarga, ...