Langsung ke konten utama

Cerita Tentang Skripsweet

 Hallo, para pejuang skrispweet^^

Semangat yaa, pasti kalian bisa melewati semua ini 😊

Pada topik kali ini lumayan sedikit berat (bukan rindu aja kok yang berat wkwk), aku mau berbagi cerita sekaligus nanti ada beberapa tips bagaimana cara aku menyelesaikan skripsweetku.

Sebelum mata kuliah Skripsi pasti semuanya juga sudah mengerjakan Seminar Proposal dulu kan?

Seminar Proposal

Kalau di kampusku, mata kuliah seminar proposal ada di semester 7. Di awal semester 7, kita harus mengajukan judul dan tema proposalnya sesuai dengan keahlian dosen pembimbing. Namun setiap dosen pembimbing memiliki kuotanya, jadi aku dan teman seangkatan buru-buru memilih dosen pembimbing yang diinginkan takutnya kehabisan kuota dosen yang diinginkan sesuai dengan judul proposal kita. Ketika mata kuliah tersebut tema proposal skripsiku adalah media pembelajaran interaktif (LearningApps). Dosen pembimbing seminar proposalku adalah seseorang dosen yang ahli di bidang IT dan bahasa.

Selama mata kuliah seminar proposal, aku dan teman seangkatan mengerjakan Bab Pendahuluan hingga Bab Metode Penelitian. Pada seminar proposal, metode penelitianku adalah kualitatif. Ketika di seminar proposal setiap minggunya sudah ada timeline (progress) yang harus kita kerjakan. Contohnya itu, pada minggu pertama kami harus merangkum minimal 5 jurnal yang disesuaikan dengan tema proposal. Minggu ke dua dan seterusnya.

Pada awal bulan Januari, kami seangkatan melakukan ujian sidang seminar proposal yang dilaksanakan selama 2 hari. Aku kebagian ujian hari ke 2. Jujurly, selama 2 hari itu aku deg-degan dan panas dingin banget. Apalagi aku itu orangnya panikkan. Alhamdulillah akhirnya selesai juga ujian seminar proposalnya. Aku mendapatkan beberapa saran dari dosen penguji dan alhamdulillah nilainya juga sesuai yang aku inginkan. 😊

Skripsi

            Mata kuliah skripsi yang katanya adalah mata kuliah yang paling horor. Katanya yah. Wkwk. Padahal kata aku sih engga juga, kalau sudah dijalanin mah kayak lagi ngerjain tugas makalah aja. Mata kuliah skripsi itu ada 6 sks dan ada di semester 8. Di semester 8 itu ada 2 mata kuliah yaitu Skripsi dan PPL. Karena semester 7 aku mengikuti program Kampus Mengajar dari KEMENDIKBUD, alhamdulillah mata kuliah PPL dikonversi sehingga di semester 8 aku fokus pada skripsi saja.

            Ketika mengerjakan skripsi, aku mengganti metode penelitian menjadi kuantitatif. Di mata kuliah skripsi ini, aku membuat timeline sendiri karena kalau lagi ngerjain skripsi itu bab kamu dan bab teman kamu itu pasti berbeda. Ada yang masih di bab 1, ada yang sudah di bab 3, dan bahkan ada yang sudah penelitian ke lapangan. Jadi, setiap mahasiswa memiliki progressnya yang berbeda.

            Kata-kata yang selalu menjadi semangat buat aku ketika mengerjakan skripsi :

1.      1. “Nif, pasti kamu bisa. Masa teman kamu bisa, kamu engga bisa.”

2.    2.   “Setiap orang memiliki proses yang berbeda, engga apa-apa. Semangat yuk, you can do it, Nif!”

3.     3.  “Aku tahu kamu lelah, Nif. Tapi inget masuk UPI itu susah loh.”

4.      4. “Selangkah lagi menuju S.Pd. Nifaaaa. Ayo bisa, ayo bisa.”

5.     5.  Dan lainnya..

Sejujurnya memang ketika mengerjakan skripsi itu banyak banget gangguannya, kadang pas lagi nyalain laptop mau ngerjain revisian itu tiba-tiba laptopnya delay atau rusak. Kadang-kadang ada keluarga/teman/doi yang ngajak main. Kadang-kadang pas laptop dinyalain terus dengerin musik atau ngedrakor dulu, eh malah jadi keterusan dan baterai laptop habis terus dicharge dulu dan habis dicharge malah jadi males ngerjain. Kadang-kadang kebanyakkan healing jadi lupa ada revisian. Kadang-kadang udah engga ada ide atau bingung nulis apalagi. Kadang-kadang ngerasa padahal sudah bener ngerjainnya tapi kok masih banyak revisian? Haha.  Atau bahkan ada yang lagi putus cinta, atau berantem sama doinya, eh si skripsi jadi pelampiasannya (jadi deh, engga dikerjain). Kadang-kadang besok aja deh dikerjainnya sekarang mah mau ngedrakor dulu. Semuanya juga pasti pernah ngerasain hal ini kan? Atau ada yang mau nambahin gangguan ngerjain skripsi itu apa? Tulis dikomen ya:D

Setelah revisian dosen pembimbing 1 dan 2 akhirnya skripsiku diACC juga, yeayy. Rasanya tuh senang sebentar aja sih, karena langsung khawatir dan deg2an. Yaa kan abis itu melengkapi persyaratan sidang (ngecek turnitin, nilai TOEFL, surat bebas Perpustakaan, dan lainnya), daftar ujian sidang gelombang I pada bulan Agustus, dan sidang. Aku kebagian jadwal sidang hari ke-3 di gelombang I.

Selama 3 hari mau ujian sidang tuh badan aku ngerasa hangat dan panas dingin, jantung berdebar, dan bawaannya tuh pengen cepet di sidang aja biar cepat lega. Finally, tiba di hari jadwal sidangku. Ujian sidangku dilaksanakan secara online. Ketika sidang kebanyakkan aku mendapatkan saran dari dosen penguji. Alhamdulillah, selesai juga sidangnya. Btw aku di sidang 3x karena dosen pengujiku ada yang meminta jadwalnya diundur (ada keperluan), jam 9 oleh dosen penguji 1, jam 11 oleh dosen penguji 2, dan jam 1 oleh dosen penguji 3. Sehabis sidang aku langsung menghubungi teman-teman aku, dan nangis haha lebay banget. Aku juga kepikiran karena banyak saran dan takutnya engga lulus. Sumpah ini orang cengeng banget ya wkwk. Sudah dibilang aku tuh orangnya khawatiran banget. Dan biar pikiran gak mumet setelah sidang, aku langsung beli seblak cz otakku kaya kepanasan gitu diasah dari pagi, hehe.

After sidang, kita dikasih waktu selama seminggu untuk mengerjakan revisian lalu menyerahkan hasil revisiannya ke dosen penguji dan meminta tanda tangan dari dosen penguji. Alhamdulillah, diACC. Sehabis itu kita juga mengumpulkan berkas persyaratan wisudawan, ngelist ukuran baju toga, yudisium, dan finally wisuda.

Pengalaman aku ketika mata kuliah skripsi itu banyak khawatirnya, nangis, dan serba takut. Oleh karena itu aku rajin banget doa buat dipermudah ngerjain skripsi dan lainnya (bukan buat sombong ya)

 Aku mau berbagi tips ketika aku mengerjakan mata kuliah skripsi, berikut adalah tipsnya:

1.      Niat.

Seperti perkataan hadits di mana “sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya.” Jadi, ketika lagi ngerjain skripsi itu jangan lupa niat ya, karena dengan niat itu setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan.

2.      Perbanyak doa dan sholawat.

Nah kalau yang ini jangan lupa diamalin, karena dengan doa dan sholawat insyaAllah hidup kita menjadi berkah. Setiap habis sholat itu kalian bisa ditambahin doanya kaya gini, “YaAllah, hambaMu ini sedang mengerjakan skripsi. Permudahkanlah hamba mengerjakan skripsinya dan hilangkan rasa malas yang ada dalam diri hamba ketika mengerjakannya.”

3.      Buat timeline setiap minggu progress yang harus dilakukan.

Point ke 3 ini bisa kalian tulis dinote dan ditempel di meja belajar atau di catatan ponsel kalian. Contoh timeline bisa kaya gini :

·         Bulan Februari => Fokus ngerjain bab 1 sambil ngerjain bab 2

·         Bulan Maret => Fokus ngerjain bab 2 sambil ngerjain bab 3

·         Bulan April => Fokus ngerjain bab 3

·         Bulan Mei – Juni => Penelitian ke lapangan dan sambil ngerjain bab 4

·         Bulan Juli => Bab 4 dan 5

·         Bulan Agustus => Daftar Sidang

Noted : ini hanya contoh saja ya~

4.      Kerjakan revisian secepatnya.

Sehabis dapat komentar dari dosen pembimbing itu kalau aku sendiri langsung dikerjain dan minimal 2 hari kemudian langsung dikirim balik ke dosen pembimbingnya. Oh iya, tapi jangan sampai kalian ngerevisi dengan asal-asalan. Kalian harus memperhatikan point yang dikomentarin dari dosen pembimbing, kalimat tulisan pada skripsi itu jangan disamain dengan tulisan yang biasa kalian gunakan saat dichatan (harus baku), dan jangan sampai typo (nanti malah semakin banyak dikomentarin oleh dosen pembimbing). Jadi disesuaikan lagi sama kalian yaa, karena semakin cepat mengerjakan maka semakin cepat juga menyelesaikan skripsinyaa.

5.      Jangan banyak main atau healing.

Sebenarnya point ini tidak terlalu penting, tapi harus jadi warning. Boleh kok kita main atau healing, karena aku saja suka healing pas lagi skripsian, hehe. Asalkan kita perlu menempatkan diri dan jangan sampai lupa diri kalau kita punya tugas untuk mengerjakan skripsinya yaa.

6.      Ikutin arahan dari dosen pembimbing.

Point ini harus dikasih garis bawahi, kalian jangan mengeluh terus kalau dikasih revisian dari dosen pembimbing. Beliau itu sudah memiliki jurnal (penelitian) dan berbagai pengalaman tentang penelitian sehingga kalau masih direvisi berarti skripsi kita memang masih banyak yang salah. Dosen pembimbing akan mengACC skripsi jika skripsi kita sudah siap untuk tahap selanjutnya yaitu di ujian sidang.

7.    Jangan mager

Jangan mager. ni bener banget sih. Plis, hilangin rasa mager itu susah apalagi kalau suka ngedrakor kayak aku itu yaampun males banget sebenernya ngerjain revisian. Eh, tapi inget tujuan kita ya. Hilangin rasa mager. Kalau kata dosen pembimbing aku itu, “Coba kalian biasakan kerjakan skripsi sehari itu selembar atau dua lembar. InsyaAllah jadi terbiasa ngelawan rasa malas.”

Yaps, kurang lebih segitu aja sih, cerita dan tips aku ketika mengerjakan skripsi. Semoga bermanfaat dan jangan lupa dikomen yaa! 😊 Btw yang lagi ngerjain skripsweet semoga dilancarkan yaa 😊{}

*bonus foto-foto 


(lagi ngurusin berkas persyaratan sidang di kampus bersama teman-teman)

(muka tegang pas menunggu antrian room zoom mau sidang)


(foto setelah dinyatakan lulus sidang)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Cinta Untuk Calon Suami

Assalamualaikum, calon imam. Setahun yang lalu, tepat tanggal 1 November 2022 aku membuat tulisan yang berjudul ‘Dear, Future Husband’. Di tanggal yang sama namun tahun yang berbeda aku kembali menulis surat untuk kamu, yang akan menjadi imamku kelak. Kamu masih ingat, kan? Panggilan yang akan aku sebut padamu adalah Abang. Apa kabarnya Abang di sana? Setelah setahun aku membuat tulisan itu, ternyata kita masih belum Allah takdirkan untuk bertemu sekarang. Membuat diriku penasaran sekaligus bertanya-tanya dalam hati, “ Siapa yang akan menjadi imamku kelak ?”. Rasa penasaran itu semakin membesar, sehingga aku selalu bersholawat dan berdoa untuk kamu, semoga kamu selalu dalam keadaan baik dan Allah semakin cepat mempertemukan kita. Abang, selama setahun ini banyak sekali pengalaman yang telah aku lalui sebelum bersamamu. Aku bisa menyelesaikan sarjana di UPI. Seusai wisuda bulan Oktober, selama 2 bulan menganggur, aku merasa tekanan batin karena ada beberapa faktor yang tidak aka...

Bermuara

Di usia segini, banyak hal yang membuat berpikir lebih dalam. Masa depan terasa dekat, tetapi juga penuh dengan tanda tanya. Rasanya seperti berdiri di tepi pantai, melihat kapal yang siap berlayar, tapi masih ragu apakah benar ini waktu yang tepat untuk berangkat. Pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepala. Apakah perjalanan ini akan berjalan lancar? Apakah ada badai di tengah laut? Apakah kapal ini cukup kuat untuk menghadapi ombak? Kekhawatiran datang silih berganti, membuat langkah terasa berat. Dalam hidup, keputusan besar sering kali datang tanpa aba-aba. Kadang, ada rasa takut jika memilih jalan yang salah. Namun, tidak ada yang bisa memastikan mana yang benar dan mana yang tidak, kecuali dengan mencoba. Karena itu, sejak awal, lebih banyak menggunakan logika. Bukan berarti hati tidak berperan, tetapi jika terlalu terbawa perasaan, perjalanan bisa menjadi tidak menentu. Logika membantu melihat segala kemungkinan dengan lebih jelas dan menyiapkan rencana cadangan jika sesu...

Apakah Pendidikan Tinggi bagi Perempuan untuk Menyaingi Laki-laki?

Pendidikan adalah hak setiap individu, tanpa memandang gender, dan merupakan sarana untuk mengembangkan potensi, memperluas wawasan, serta memperoleh keterampilan yang berguna dalam kehidupan. Dengan pendidikan, perempuan dapat lebih mandiri dalam berpikir dan bertindak, serta memiliki kepercayaan diri yang lebih besar dalam menghadapi berbagai tantangan. Pendidikan tinggi bagi perempuan bukanlah sarana untuk menyaingi laki-laki, melainkan untuk memberdayakan diri dan memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat. Dalam era modern, perempuan memiliki hak yang sama untuk mengembangkan potensi intelektualnya, menggali ilmu pengetahuan, serta meningkatkan kualitas hidupnya. Pendidikan bukan hanya tentang mendapatkan gelar, tetapi juga tentang memperluas wawasan, membangun karakter, dan meningkatkan kemampuan dalam berbagai aspek kehidupan. Perempuan yang berpendidikan tinggi memiliki kesempatan lebih besar untuk mengambil keputusan yang bijak dalam kehidupan pribadi, keluarga, ...