Langsung ke konten utama

Annyeong, December



Sudah lama tidak berkisah, ternyata sudah berada di penghujung akhir tahun. Hari ini tepat hari Jum'at, sudah berada di bulan Desember.

Akhir-akhir ini, cuaca Bandung sedang dingin-dinginnya dan suhu yang berubah, aku juga harus beradaptasi lagi dari cuaca panas ke dingin.

Katanya sih, sekarang musimnya meriang. Tapi, bukan merindukan kasih sayang ya.

Meriang di sini, ngerasa badan tuh panas dan sakit kepala. Apalagi tubuh aku yang harus beradaptasi dengan berbagai cuaca.

Bulan ini, sedang sayang-sayangnya sama laptop. Semoga laptopku juga sehat selalu. You know, banyak tugas yang harus dikerjakan.

***

Kembali lagi pada tulisan di bulan Desember, aku bersyukur atas jalan yang sudah kutempuh selama tahun 2023 ini. Alhamdulillah, ternyata aku bisa melakukan apa yang aku inginkan, disukai, dilalui dengan berjalan santai tanpa berlari. Walaupun banyak sekali rintangan yang aku rasakan terasa seperti permen nanonano. Ternyata menjadikanku sebagai pengalaman hidup yang menarik.

Terimakasih aku, sehat selalu, dan akan ada banyak cerita yang akan dilalui di bulan ini. :)

Semoga di bulan Desember 2023 ini, aku harap akan ada hal yang membahagiakan sekaligus terspesial dalam hidupku. Aamminn..^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Cinta Untuk Calon Suami

Assalamualaikum, calon imam. Setahun yang lalu, tepat tanggal 1 November 2022 aku membuat tulisan yang berjudul ‘Dear, Future Husband’. Di tanggal yang sama namun tahun yang berbeda aku kembali menulis surat untuk kamu, yang akan menjadi imamku kelak. Kamu masih ingat, kan? Panggilan yang akan aku sebut padamu adalah Abang. Apa kabarnya Abang di sana? Setelah setahun aku membuat tulisan itu, ternyata kita masih belum Allah takdirkan untuk bertemu sekarang. Membuat diriku penasaran sekaligus bertanya-tanya dalam hati, “ Siapa yang akan menjadi imamku kelak ?”. Rasa penasaran itu semakin membesar, sehingga aku selalu bersholawat dan berdoa untuk kamu, semoga kamu selalu dalam keadaan baik dan Allah semakin cepat mempertemukan kita. Abang, selama setahun ini banyak sekali pengalaman yang telah aku lalui sebelum bersamamu. Aku bisa menyelesaikan sarjana ke-1 di UPI. Seusai wisuda bulan Oktober, selama 2 bulan menganggur, aku merasa tekanan batin karena ada beberapa faktor yang tida

Dear, Future Husband

Assalamualaikum, calon imam. Selamat pagi dan bagaimana kabarmu? Semoga kamu selalu dengan keadaan baik di kejauhan sana. :) Allah sudah menciptakan takdir kita untuk bersama di Lauhul Mahfudz. Kita adalah rahasia yang tidak bisa ditebak. Dari sekian banyak cerita tentang cinta, bertemu denganmu adalah hal yang paling istimewa ketika dipertemukan. Kukira itu rencana terbaik dari Allah yang paling indah saat dipertemukan denganmu, wahai calon imam. Pagi hari ini aku menulis sebuah tulisan untuk kamu yang nantinya akan menjadi imamku, walaupun aku masih tidak tahu bahwa siapa kamu, bagaimana sikapmu, bagaimana pandanganmu terhadapku, dan bagaimana cara keluargamu menerimaku. Aku berharap kamu selalu menerima dan mencintai apa adanya dengan segala kekurangan yang ada pada dalam diriku. Hai, calon imam. Aku tidak mengetahui s aat ini, kegiatan apa yang sedang kamu lakukan? Dengan siapa kamu sekarang? Sedangkan aku, aku sedang duduk di meja belajar, men

sepasang sepatu yang hilang

tak pernah diduga  sepasang sepatu itu sudah menghilang terbiasa menjadi pasangan yang serasi dibawa kemanapun namun, sudah hilang ditelan oleh bumi seolah-olah raja harus ikut turut adil dalam perang mencari, namun tidak pernah ditemukan hanya sejejak kenangan yang tertinggal sebenarnya banyak pahit yang dirasa mengapa rasa manis yang selalu diingat? burung berkicau seolah bersekutu menghapus jejak bagaimana bisa jejak dihilangkan jika masih tersimpan rapih dalam benak? sepasang sepatu itu yang biasa berada di arah yang sama saat ini sudah tidak terlihat lagi layaknya hidup yang berubah seperti kita. ternyata sudah berjalan pada arah yang berbeda