Langsung ke konten utama

Blank Space

 "Ada Keindahan dalam Keheningan"

Terkadang, hidup adalah sepuluh ribu kata yang diucapkan dan disuarakan. Namun, ada momen-momen ketika kata-kata menjadi terlalu banyak, dan merindukan keindahan dalam keheningan. Itulah yang saya temukan di antara baris-baris kehidupan saya, dalam apa yang saya sebut sebagai "blank space."

Blank space bukanlah kekosongan tanpa makna. Sebaliknya, itu adalah tempat di mana dapat menyusun kembali pikiran-pikiran, menenangkan diri, dan menemukan inspirasi baru. Bagi saya, blank space adalah semacam meditasi yang hidup, tempat di mana setiap detik memiliki arti tanpa harus diungkapkan.

Dalam keheningan ini, saya menemukan kreativitas yang tak terbatas. Pikiran-pikiran liar berseliweran di antara baris kosong, dan ide-ide segar tumbuh seperti bunga di kebun pikiran saya. Blank space adalah kanvas kosong yang meminta untuk diisi dengan imajinasi dan eksplorasi.

Namun, blank space juga adalah tempat penyembuhan. Saat hidup penuh dengan hiruk-pikuk, mengheningkan diri dalam blank space memberikan ruang untuk menyembuhkan luka-luka batin. Di sini, saya belajar menerima diri sendiri dan melepaskan beban yang terlalu berat untuk dibawa.

Tidak perlu takut dengan ruang kosong ini. Sebaliknya, peluklah keheningan dengan hati terbuka. Dalam blank space, dapat menemukan keberanian untuk menjelajahi sisi diri yang mungkin belum pernah kenal. Mungkin, di sana menemukan keindahan sejati dari keheningan.

Jadi, mari  nikmati momen-momen blank space dalam hidup. Biarkan kata-kata terhenti untuk sementara dan biarkan keheningan membimbing ke tempat-tempat baru. Dalam blank space, mungkin menemukan keseimbangan dan kedamaian yang selama ini kita cari.

Selamat menemukan keindahan dalam keheningan, dan mari bersama-sama menulis kisah-kisah baru dalam blank space hidup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Cinta Untuk Calon Suami

Assalamualaikum, calon imam. Setahun yang lalu, tepat tanggal 1 November 2022 aku membuat tulisan yang berjudul ‘Dear, Future Husband’. Di tanggal yang sama namun tahun yang berbeda aku kembali menulis surat untuk kamu, yang akan menjadi imamku kelak. Kamu masih ingat, kan? Panggilan yang akan aku sebut padamu adalah Abang. Apa kabarnya Abang di sana? Setelah setahun aku membuat tulisan itu, ternyata kita masih belum Allah takdirkan untuk bertemu sekarang. Membuat diriku penasaran sekaligus bertanya-tanya dalam hati, “ Siapa yang akan menjadi imamku kelak ?”. Rasa penasaran itu semakin membesar, sehingga aku selalu bersholawat dan berdoa untuk kamu, semoga kamu selalu dalam keadaan baik dan Allah semakin cepat mempertemukan kita. Abang, selama setahun ini banyak sekali pengalaman yang telah aku lalui sebelum bersamamu. Aku bisa menyelesaikan sarjana di UPI. Seusai wisuda bulan Oktober, selama 2 bulan menganggur, aku merasa tekanan batin karena ada beberapa faktor yang tidak aka...

Bermuara

Di usia segini, banyak hal yang membuat berpikir lebih dalam. Masa depan terasa dekat, tetapi juga penuh dengan tanda tanya. Rasanya seperti berdiri di tepi pantai, melihat kapal yang siap berlayar, tapi masih ragu apakah benar ini waktu yang tepat untuk berangkat. Pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepala. Apakah perjalanan ini akan berjalan lancar? Apakah ada badai di tengah laut? Apakah kapal ini cukup kuat untuk menghadapi ombak? Kekhawatiran datang silih berganti, membuat langkah terasa berat. Dalam hidup, keputusan besar sering kali datang tanpa aba-aba. Kadang, ada rasa takut jika memilih jalan yang salah. Namun, tidak ada yang bisa memastikan mana yang benar dan mana yang tidak, kecuali dengan mencoba. Karena itu, sejak awal, lebih banyak menggunakan logika. Bukan berarti hati tidak berperan, tetapi jika terlalu terbawa perasaan, perjalanan bisa menjadi tidak menentu. Logika membantu melihat segala kemungkinan dengan lebih jelas dan menyiapkan rencana cadangan jika sesu...

Apakah Pendidikan Tinggi bagi Perempuan untuk Menyaingi Laki-laki?

Pendidikan adalah hak setiap individu, tanpa memandang gender, dan merupakan sarana untuk mengembangkan potensi, memperluas wawasan, serta memperoleh keterampilan yang berguna dalam kehidupan. Dengan pendidikan, perempuan dapat lebih mandiri dalam berpikir dan bertindak, serta memiliki kepercayaan diri yang lebih besar dalam menghadapi berbagai tantangan. Pendidikan tinggi bagi perempuan bukanlah sarana untuk menyaingi laki-laki, melainkan untuk memberdayakan diri dan memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat. Dalam era modern, perempuan memiliki hak yang sama untuk mengembangkan potensi intelektualnya, menggali ilmu pengetahuan, serta meningkatkan kualitas hidupnya. Pendidikan bukan hanya tentang mendapatkan gelar, tetapi juga tentang memperluas wawasan, membangun karakter, dan meningkatkan kemampuan dalam berbagai aspek kehidupan. Perempuan yang berpendidikan tinggi memiliki kesempatan lebih besar untuk mengambil keputusan yang bijak dalam kehidupan pribadi, keluarga, ...